Perkembangan Dakwah Sunnah Di Belanda
Belanda, salah satu di antara negara maju di Eropa barat, dengan kehidupan yang serba bebas sebagaimana kehidupan warga Eropa secara umum. Meskipun
sampai saat ini mayoritas warganya tidak beragama, sedikit demi sedikit
pemeluk agama Islam semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Berkembangnya Islam di Belanda tidak terlepas dari migrasi besar-besaran
setelah perang dunia ke dua, di mana Belanda membutuhkan tenaga kerja
asing dalam jumlah besar untuk melakukan percepatan pembangunan di
berbagai bidang. Masuklah penduduk muslim yang didominasi berasal dari
Turki dan Maroko ketika itu, dan dalam jumlah yang lebih kecil berasal
dari Suriname. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak pula
warga asli Belanda yang masuk Islam.
Perkembangan
Islam pun semakin pesat dengan semakin banyaknya masjid yang didirikan
di Belanda. Masjid-masjid ini sebagiannya merupakan gereja yang
dialih-fungsikan menjadi masjid. Hal ini dilatarbelakangi karena semakin
sepi dan merosotnya jumlah jamaah gereja mereka, sehingga mereka pun
kesulitan secara ekonomi untuk memelihara dan merawat bangunan gereja.
Sehingga akhirnya, aset-aset bangunan gereja dijual, di antaranya kepada
umat muslim, yang kemudian diubah menjadi masjid. Sebagian dijual dalam
harga yang relatif murah. Secara finansial, hal ini jauh lebih murah
dibandingkan membuat dan mendirikan masjid baru sejak awal, di mana
proses perijinan juga lebih sulit. Oleh karena itu, tidak heran jika
banyak masjid di Belanda dari luar tampak seperti gereja. Suasana masjid
baru didapatkan jika kita memasuki bangunan masjid tersebut.
Kondisi “Islam” di Belanda
Melihat
sejarah mulai berkembangnya Islam di Belanda, maka tidak heran jika ada
banyak aliran yang bisa kita temui di Belanda. Kita bisa menjumpai
pemeluk agama Syi’ah di sini. Bahkan di Belanda ini pula, penulis
berjumpa dengan pemeluk Syi’ah pertama kali dalam sejarah hidup penulis.
Perjumpaan ini berawal dari keheranan penulis ketika melihat salah
seorang teman di kampus yang selalu menolak untuk shalat berjamaah
bersama kami, dan lebih memilih untuk shalat sendiri. Perkenalan
selanjutnya akhirnya terkuak bahwa teman ini adalah pemeluk Syi’ah.
Begitu pula dengan penganut sufiyah (tasawwuf), yang rata-rata
didominasi oleh penduduk muslim Turki. Di sini pula penulis secara tidak
sengaja menghadiri acara tari-tarian sufi mereka. Masih ada lagi dengan
Jamaah Tabligh (JT) yang datang silih berganti ke Belanda dari berbagai
daerah di Indonesia dan negara-negara lainnya, dengan difasilitasi
sesama pengikut JT yang ada di sini, sebagaimana yang sudah berulang
kali penulis temui. Belum lagi mereka yang sudah terpengaruh dengan
pemikiran liberal dan sebagainya.
Namun siapa sangka, di balik semua itu, dakwah sunnah sedikit demi sedikit mulai tumbuh subur di Belanda.
Dakwah yang mengajak kepada aqidah Islam yang murni, yang bersih dari
kemusyrikan dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang. Entah bagaimana
awalnya, dakwah yang penuh berkah ini ternyata mulai berkembang dan
tumbuh subur di Belanda.
Masjid dan Organisasi sebagai Pusat Dakwah Sunnah di Belanda
Masjid adalah pusat
dakwah, di mana berbagai kegiatan dakwah seperti kajian-kajian ilmu
diselenggarakan. Masjid merupakan elemen penting sebagai pusat kegiatan
keagamaan di Belanda, seperti shalat lima waktu, shalat Jum’at, dan
aktivitas selama bulan Ramadhan seperti shalat tarawih, pengumpulan
zakat dan sebagainya. Juga pusat pelaksanaan ibadah di hari raya,
termasuk pengumpulan dan penyaluran hewan kurban pada saat hari raya
Idul Adha.
Saat
ini, semakin banyak dijumpai masjid yang digunakan sebagai pusat dakwah
sunnah di Belanda. Hal ini bisa dilihat di antaranya dengan kegiatan
kajian ilmu yang dilaksanakan dengan mengkaji kitab-kitab para ulama
ahlus sunnah. Di antara masjid yang menjadi pusat dakwah sunnah di
Belanda antara lain:
-
Masjid al-Mouahiddin, Ede. Alamat: Peppelensteeg 1, Ede.
-
Masjid As-Sunnah, Tilburg. Alamat: Benatzkystraat 6, Tilburg. Masjid ini sudah dari dahulu terkenal dengan dakwah untuk mengajak kepada aqidah yang murni –in syaa Allah-. Masjid ini dikelola oleh salah satu ulama terbesar di Eropa dan salah seorang murid Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, yaitu Syaikh Ahmad Salaam atau dikenal juga dengan Syaikh Abu Suhaib hafidzahullah.
-
Masjid el-Feth, Tilburg. Alamat: Academielaan 9, 5037 ET Tilburg.
-
Masjid As-Soennah, Den Haag. Alamat: Fruitweg 5, 2525 KE Den Haag.
-
Masjid Quba, Den Haag. Alamat: Beeklaan 69-71, Den Haag.
-
Masjid el-Oemma (baca: ummah), Den Haag. Alamat: Guido Gazellestraat 48, 2524 CM Den Haag.
-
Masjid Imaam Maalik, Utrecht. Alamat: Orinocodreef 17, 3563 ST Utrecht.
-
Masjid al-Fitrah, Utrecht. Alamat: Pahud de Mortagnesdreef 41, Utrecht.
-
Masjid al-Furqaan, Eindhoven. Alamat: Otterstraat 2, Eindhoven.
-
Masjid al-Ihsane (baca: Ihsaan), Amsterdam. Alamat: Medes da Costahof 32, 1067 ZN Amsterdam.
-
Masjid Badr, Amsterdam. Alamat: Willem Leevendsstraat 7, 1055 KB Amsterdam
-
Masjid Tawheed (baca: Tawhid), Amsterdam. Alamat: Jan Hanzenstraat 114, 1053 SV Amsterdam. (Masjid ini adalah salah satu pusat dakwah sunnah di Amsterdam, ibu kota Belanda).
-
Masjid Assalaam, IJmuiden (baca: Aimauden). Alamat: Celsiusstraat 23, 1973RM Ijmuiden.
-
Masjid As-Soennah, Zwolle. Alamat: Schubertstraat 41, 8031ZC Zwolle.
Selain masjid-masjid di kota besar di atas, masih ada lagi masjid kecil di kota–kota kecil yang tersebar di Belanda.
Ada pula organisasi yang bertujuan untuk mendakwahkan sunnah, di antaranya:
-
IVOE (Instituut voor Onderwijs en Educatie = Institusi untuk Tarbiyyah dan Edukasi). Organisasi ini tidak mempunyai headquarters (kantor pusat atau markas), tetapi menyelenggarakan berbagai kursus yang bisa ditemui di seluruh Belanda dan di beberapa kota di Belgia. Kursus-kursus yang diselenggarakan oleh IVOE dapat dilihat di: http://nl.ivoe.nl/opleidingen/
-
SMJ (Stichting Moslim Jongeren). Organisasi untuk anak-anak muda muslim. Pusatnya di Masjid Imaam Malik, di kota Utrecht.
Jadwal Pengajian dengan Kitab-Kitab para Ulama Ahlus Sunnah
Dakwah sunnah di Belanda juga
diramaikan dengan berbagai pengajian yang membahas kitab-kitab para
ulama ahlus sunnah dalam bidang tauhid, aqidah, fiqih, tafsir, akhlak,
bahasa Arab, dan sebagainya. Berikut kami sebutkan beberapa kajian Islam
yang diselenggarakan oleh empat masjid besar di Belanda:
-
Masjid Al-Mouahiddin, Ede.
Setiap hari Jum’at 17.30 – 21.30 CET, membahas “Kitaab at-Tauhiid” dan “Tsalaatsatul Ushuul” karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dan kitab “Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil ‘Aziiz” karya Syaikh ‘Abdul ‘Adzim Badawi. Setiap pekan hanya membahas satu kitab saja (berganti-ganti). Kajian ini menggunakan bahasa pengantar dalam bahasa Belanda.
- Masjid as-Sunnah, Tilburg.
Pengajian di Masjid As-Sunnah, Tilburg, yang dikelola oleh Syaikh Ahmad Salaam hafidzahullah, dibagi dalam dua level:
-
Hari Jum’at (18.00 – 22.00), Level 1 (kelas pemula): “Tsalaatsatul Ushuul”; “Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil ‘Aziiz”; dan pelajaran tentang dzikir. Kajian level 1 menggunakan bahasa pengantar dalam bahasa Belanda.
-
Hari Minggu (18.00 -22.00), Level 2 (kelas lanjutan): “Kitaab at-Tauhiid”; “Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil ‘Aziiz”; dan hadits “Al-Arba’in An-Nawawiyyah”. Kajian level dua menggunakan bahasa pengantar dalam bahasa Belanda dan bahasa Arab.
- Masjid As-Soennah, Den Haag.
- Senin (setelah Maghrib): Syarh Shahih al-Bukhaari (dalam bahasa Arab)
- Selasa (setelah Maghrib): Tafsir Al-Qur’an (dalam bahasa Arab)
- Rabu (setelah Maghrib): Ushuul as-Sunnah karya Imaam Ahmad (dalam bahasa Arab)
- Kamis (setelah Maghrib): Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil ‘Aziiz (dalam bahasa Arab)
- Jum’at (setelah Maghrib): Syarh ‘Umdatul Ahkaam (dalam bahasa Arab)
- Sabtu (setelah Maghrib): Adab wal Akhlaaq (dalam bahasa Arab)
- Masjid al-Furqaan, Eindhoven.
- Rabu jam 19.00 – 20.30: Tsalaatsatul Ushuul .
- Minggu jam 09.00 – 14.00: Les Bahasa Arab.
Dakwah dengan Televisi atau Facebook
Jika di Indonesia kita mengenal
adanya Rodja TV, Yufid TV dan sebagainya, maka demikian pula di Belanda,
dakwah dengan media seperti ini juga mulai marak, seperti: SunnahTV, FitrahTV, SOS-Stichting, Al-Yaqeen livestream, IslaamTV, DawahTV, dan SadaqaTV.
Dakwah dengan media-media seperti ini pun memiliki nilai penting
tersendiri untuk lebih memperluas jangkauan dakwah ke seluruh penjuru
Belanda, tidak hanya di masjid-masjid saja.
Demikian pula dakwah melalui facebook pun bisa dijumpai, dan bisa di–follow untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Di antaranya:
- Suhayb Salam: (https://www.facebook.com/suhayb.salam.9)
- Abderrahman aboe Jouwairiah: (https://www.facebook.com/Abderrahman-Aboe-jouwairiah-1465333780428160/timeline/)
- Fadjr Ahmed Salam: (https://www.facebook.com/fadjr.ahmedsalam)
- Stichting alFitrah: (https://www.facebook.com/StichtingalFitrahNL)
- IVOE: (https://www.facebook.com/Instituut-voor-Opvoeding-Educatie-375716429135397/timeline/)
- Al-Yaqeen: (https://www.facebook.com/alyaqeenweb)
- SadaqaTV: (https://www.facebook.com/SadaqaTv)
- SMJ: (https://www.facebook.com/MoslimJongeren)
Dauroh Musiman di Belanda
Di musim dingin, beberapa masjid menyelenggarakan dauroh musim dingin, seperti di
Masjid As-Soennah Den Haag, Masjid Assunnah Tilburg, Masjid Al-Furqaan
Eindhoven, Masjid Al-Fitrah Utrecht, Masjid Imaam Maalik Utrecht, dan Masjid Tawheed Amsterdam.
Di musim panas di Belanda biasanya mengadakan “zomerschool” (summer school). Seperti dauroh menghafal Al-Qur’an selama sebulan yang diadakan di Masjid Al-Furqaan Eindhoven dan Masjid As-Soennah Den Haag. Intinya, di setiap liburan sekolah pasti ada dauroh dan bisa dilihat di situs–situs masjid yang disebutkan untuk menambah informasi tentang hal ini.
Demikianlah gambaran sekilas
tentang bagaimanakah dakwah sunnah yang mulai tumbuh suburu di negeri
Belanda. Semoga Allah Ta’ala menunjukkan kita kepada jalan yang lurus,
yaitu jalan yang telah ditempuh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
0 Response to "Perkembangan Dakwah Sunnah Di Belanda "
Post a Comment